Gambar Sampul Bahasa Indonesia · b_Bab 2 Kemasyarakatan
Bahasa Indonesia · b_Bab 2 Kemasyarakatan
Indrawati KTSP

23/08/2021 08:57:18

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
Ceramah adalah sebuah kegiatan berkomunikasi di hadapan banyak orang. Penceramah adalah orang yang berkemampuan berkomunikasi secara baik. Ceramah bisa disamakan pengertiannya dengan pidato. Para penceramah atau para penyampai pidato sering disebut sebagai orator. Namun, istilah ceramah lebih banyak dipakai secara khusus dalam peristiwa tertentu. Misalnya, dalam kegiatan keagamaan istilah ceramah lebih sering dipakai seperti dalam Idul Adha dan Idul Fitri biasanya diisi dengan kegiatan ceramah. Demikian pula dalam kegiatan sekolah atau kampus yang sifatnya penyuluhan atau pemaparan sebuah pemikiran baru sering disebut ceramah.Mendengarkan ceramah merupakan keterampilan yang sama pentingnya dengan membaca dan menulis. Dari sejumlah pengalaman, mendengarkan bahkan lebih berat daripada membaca dan menulis. Kesulitan mendengarkan biasanya terletak pada keengganan pendengar dalam menerima informasi dari penceramah. Persoalan lainnya adalah mendengarkan harus melibatkan unsur jiwa, yakni keseriusan dan menyatukan pikiran dalam suasana yang digambarkan penceramah. Tak jarang orang mendengarkan ceramah, tetapi pikirannya melayang jauh pada hal-hal di luar ceramah tersebut. Oleh karena itu, seorang pendengar harus mengendalikan perhatian saat mendengarkan ceramah.sdnpinangranti04.tripod.comGambar: Kepala sekolah ceramah.2BABKEMASYARAKATANA. Menilai Isi Khotbah/CeramahTujuan PembelajaranPada subbab ini, Anda akan menilai isi khotbah/ceramah.Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat mencatat pokok-pokok isi ceramah/khotbah dan menilai isi khotbah atau ceramah.www2.water.gov.myGambar: Ceramah.
22Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program BahasaMengendalikan perhatian penting agar kita fokus pada materi yang diceramahkan, sama halnya dengan seorang pelari yang berusaha berkonsentrasi penuh untuk mencapai garis finish. Menciptakan pikiran yang fokus juga sangat dibantu oleh siapa penceramah dan tentang apa ceramah yang didengarkannya. Kalau isi ceramah dan cara berceramah membosankan, tidak menarik, dan tidak sistematis cara bicaranya, fokus atau pengendalian perhatian pendengar akan semakin sulit dilakukan.Di samping itu, seorang pendengar juga harus memusatkan perhatian pada struktur pesan yang disampaikan. Cara seperti ini akan memungkinkan kegiatan mendengar berlangsung secara efektif. Pendengar hanya memerhatikan struktur pesannya, tidak terganggu oleh faktor-faktor lain di luar itu. Dalam belajar atau perkuliahan di kelas, perhatian pada struktur materi (pesan) harus dipusatkan agar seorang siswa mendapatkan banyak pesan dalam aktivitas mendengarnya.Hal lain yang harus dilakukan adalah mengendalikan reaksi emosional terhadap bahasa dan mendengarkan secara kritis. Cara ini akan memungkinkan pendengar menjadi orang yang aktif. Mengendalikan reaksi emosi penting karena dalam sebuah ceramah mungkin banyak hal yang tidak dimengerti atau bertentangan dengan informasi awal sehingga mengundang komentar pedengar. Dalam hal ini, pendengar yang baik harus bersabar untuk tetap mendengarkan ceramah sambil menunggu kesempatan berbicara. Pengendalian emosi juga berkaitan dengan kesediaan menerima informasi dari pihak lain, apalagi dari sumber yang dianggap lebih rendah oleh pendengar. Sementara itu, mendengarkan secara kritis akan memungkinkan pendengar mengkritisi setiap pembicaraan penceramah dan mengevaluasi setiap pembicaraan tersebut.Dengarkanlah dengan baik ceramah Prof. Dr-Ing BJ Habibie dalam acara seminar program kerja sama antara industri dan universitas berikut ini! (ceramah dibacakan oleh guru) img.timeinc.netGambar: Habibie sedang berbicara di depan DPR.Sehubungan dengan seminar yang diadakan pada hari ini, pertama-tama saya merasa berbahagia untuk menyampaikan selamat kepada Universitas Sumatera Utara yang bekerja sama dengan UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) dalam menyelenggarakan seminar ini, dan saya juga mengucapkan selamat kepada seluruh peserta seminar yang berbahagia.Hadirin yang terhormat,Sebelum saya mulai sambutan saya tentang pokok persoalan yang diajukan kepada saya untuk dibahas, yaitu ”Hubungan Industri dan Universitas” sebagaimana diminta oleh Rektor Universitas Sumatera Utara kepada saya, sebaiknya saya memulai tentang Kebijakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional. Kebijakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional merupakan keseluruhan aspek kehidupan manusia, baik segi material maupun spiritual, termasuk kehidupan manusia sebagai individu ataupun dalam hubungannya sebagai anggota masyarakat atau suatu bangsa, antarbangsa, dan lain-lain.
23Bab 2 KemasyarakatanLatihan 1Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara eksponensial, secara pesat dalam waktu yang singkat, yang melebarkan horizon ”ingin tahu” manusia ke dua arah ekstrem yang tak terhingga batas-batasnya. Suatu ekstrim menuju pengkajian mikrokosmos, yang ingin mencari elemen-elemen dasar konstruksi sistem alam kita; sedangkan ekstrem yang lain menuju pengkajian makrokosmos yang dimotori oleh penemuan-penemuan roket-roket antariksa.....Hadirin yang saya muliakan,Untuk membahas tema yang tepat dalam masa pembangunan bangsa dan negara kita ini, sebaiknya saya memulai dengan falsafah untuk mencapai tujuan nasional. Sebagai seorang sarjana yang memimpin masalah riset dan teknologi nasional, saya berpendapat bahwa persoalan pembangunan negara merupakan persoalan kita semua dan memerlukan partisipasi kita semua. Khususnya para ilmuwan sangat dibutuhkan dalam menyelenggarakan riset dan teknologi untuk menunjang dan mempercepat jalannya pembangunan nasional, demi tercapainya sasaran-sasaran nasional.Persoalan pembangunan adalah persoalan seluruh bangsa Indonesia. Ini berarti bahwa dalam melaksanakan pembangunan harus diikutsertakan sebanyak mungkin manusia-manusia Indonesia, lebih-lebih mereka yang sudah mempunyai predikat sarjana, khususnya yang telah lulus dari Universitas Sumatera Utara. Ini adalah potensi nasional untuk pembangunan bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pembangunan, kita sangat membutuhkan manusia-manusia yang bermental pembangunan karena pada merekalah diharapkan tanggung jawab yang besar-besar.Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sarana mutlak demi berhasilnya pembangunan. Ia harus dapat menunjang dan memperlancar jalannya pembangunan nasional. Oleh karena itu, harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan yang ada di Indonesia, untuk itu semua, kita memerlukan riset, yaitu riset tentang masalah pembangunan nasional untuk memberikan jawaban tepat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi apa yang kita dapat lebih sukses dalam menjalankan pembangunan.....(Sumber: BJ Habibie, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pembangunan Bangsa, 1992; 157-160)Jawablah soal-soal di bawah ini dan tulis dalam buku catatan Anda!1. Sebutkan tema ceramah di atas!2. Di antara paragraf ceramah di atas, paragraf mana yang menurut Anda paling sesuai dengan tema ceramah tersebut?3. Sebutkan paragraf yang menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi itu penting!4. Bagaimana pendapat Anda tentang isi cermah di atas?5. Tulislah isi pokok (ringkasan) ceramah di atas dalam beberapa kalimat (1 paragraf)!B. Pengayaan : Menyusun Kalimat EfektifTujuan PembelajaranSetelah pembelajaran ini, Anda diharapkan dapat mengidentifikasi kalimat lengkap, ketepatan urutan kata dalam kalimat, kesejajaran dalam kalimat, dan penekanan dalam kalimat.Kepaduan kalimat tercermin dalam hubungan logis di antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Untuk menandai kepaduan kalimat diperlukan berbagai pemarkah, seperti imbuhan, preposisi (kata depan), dan kata sambung (konjungtor).Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula. Di bawah ini ditulis contoh kalimat yang kurang efektif. Kalimat (1) diambil dari sebuah tiket bus dan kalimat (2) diambil dari sebuah majalah.
24Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa1. Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen supaya melaporkan kepada kami. Kalimat tersebut kurang jelas maksudnya karena ada bagian yang dihilangkan atau tidak sejajar. Siapakah yang diminta ”supaya melaporkan kepada kami”? Ternyata imbauan ini untuk para penumpang yang membeli tiket di agen. Jika demikian, kalimat itu perlu diubah menjadi:1a. Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen, Anda diharap melaporkannya kepada kami.Jika subjek induk kalimat dan anak kalimatnya dibuat sama, ubahannya menjadi:1b. Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen, harap dilaporkan kepada kami.2. Mereka mengambil botol bir dari dapur yang menurut pemeriksaan laboratorium berisi cairan racun. Apa yang berisi cairan racun itu? Jika jawabnya “dapur”, kalimat ini sudah baik. Jika jawabnya “botol bir”, letak keterangannya perlu diubah menjadi:2a. Dari (dalam) dapur mereka mengambil botol bir yang menurut pemeriksaan laboratorium berisi cairan racun.1. Penggunaan kata sambung dalam kalimat efektifKonjungsi atau kata sambung adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Kata seperti dan, kalau, dan atau adalah kata sambung. Perhatikan contoh kalimat berikut.(a) Rifqi Luthfi sedang membaca dan adiknya sedang menggambar.(b) Kami akan berekreasi kalau munaqosah sudah selesai.(c) Anda akan menyelesaikan laporan sekarang atau semester depan.Contoh di atas menunjukkan bahwa yang dihubungkan oleh konjungsi adalah klausa. Walaupun demikian, kita ketahui pula bahwa ada konjungsi yang juga menghubungkan dua kata atau frasa. Konjungsi seperti dan serta atau di atas dapat pula membentuk frasa seperti kakak dan adik, hidup atau mati. Jika kita kembali pada kelompok preposisi, maka akan tampak bahwa sebagian dari preposisi ada pula yang dapat bertindak sebagai konjungsi. Preposisi seperti sebab, karena, dan sejak dapat menghubungkan kata ataupun klausa. Pada contoh berikut, Anda akan temukan preposisi yang dapat pula bertindak sebagai konjungsi.(d) 1. Dia tidak berangkat kuliah karena kematian ibunya.2. Dia tidak berangkat kuliah karena ibunya meninggal.(e) 1. Dia sudah dapat membaca sejak dia berusia 5 tahun.2. Dia sudah dapat membaca sejak bulan Agustus 2004.Berdasarkan uraian serta contoh di atas jelaslah bahwa ada kata yang mempunyai keanggotaan ganda, yakni berfungsi sebagai preposisi atau berfungsi sebagai konjungsi. Jika kata itu dipakai sebagai pembentuk frasa, statusnya adalah preposisi. Jika yang dihubungkan adalah klausa, statusnya berubah menjadi konjungsi. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa kata yang berfungsi sebagai preposisi adalah kata yang statusnya berfungsi sebagai frasa, sedangkan kata yang berfungsi sebagai konjungsi adalah kata yang statusnya berfungsi sebagai klausa.
25Bab 2 Kemasyarakatan2. Hubungan Logis AntarkalimatHubungan logis antarkalimat pada dasarnya sama dengan hubungan logis antarklausa walaupun ada hubungan logis tertentu yang hanya terungkap dalam kalimat, sementara hubungan logis yang lain hanya terungkap di antara dua kalimat. Dalam satu kalimat, kata sambung menunjukkan hubungan logis di antarabagian-bagian kalimat (preposisi), sedangkan dalam hubungan antarkalimat, kata sambung yang digunakan harus menunjukkan pengacuan ke kalimat terdahulu. Perlu dicatat pula bahwa tidak semua kata sambung antarklausa dapat digunakan untuk menghubungkan kalimat. Kata sambung antarkalimat dapat juga digunakan untuk menghubungkan paragraf yang satu dengan yang lain. Di dalam penulisannya, kata sambung antarkalimat harus disertai tanda koma.ContohSaya kecewa ketika masuk kelas. Sebabnya, para mahasiswa belum hadir.Hubungan antarkalimat yang sering didapati dalam tulisan adalah sebagai berikut:a. Hubungan akibat menyatakan akibat: akibatnya, walhasil, alhasil, karenaitu, oleh sebab itu, maka dari itu, sebagai akibatnya;b. Hubungan konsekuensi: dengan demikian, maka;c. Hubungan sebab yang ditandai kata sambung: alasannya, sebabnya;d. Hubungan tujuan: untuk itu, untuk keperluan itu, untuk tujuan itu;e. Hubungan pertentangan: meskipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, kendati demikian/begitu, bagaimanapun, akan tetapi, dan namun.Perhatikan: jangan gunakan namun demikian karena ungkapan ini tidak ada artinya (bandingkan dengan tetapi demikian);f. Hubungan kebalikan: sebaliknya;g. Hubungan waktu: sementara itu, dalam pada itu, pada saat itu, pada saat yang bersamaan, ketika itu; sebelumnya, sebelum itu; sesudahnya, sesudah itu, setelah itu, kemudian;h. Hubungan syarat: jika demikian halnya, kalau begitu;i. Hubungan urutan: selanjutnya, demikian pula, Pertama ... Kedua ... Ketiga ... , Terakhir, ... atau Pertama-tama, ... Kemudian, ... Akhirnya, ...;j. Hubungan penambahan: selain itu, tambahan lagi pula, di samping itu;k. Hubungan penegasan: malahan, bahkan, memang, apalagi, terlebih lagi, dengan kata lain, singkatnya, singkat kata;m. Hubungan penyimpulan: jadi, kesimpulannya, demikian maka;n. Hubungan pembenaran: sesungguhnya, bahwasanya, sebenarnya.Latihan 2Isilah titik-titik pada paragraf yang rumpang di bawah ini dengan kata sambung yang tepat!1. Perkembangan perekonomian negeri-negeri Barat ... (1) Amerika Serikat merupakan suatu keajaiban, ... (2) tadinya negeri Eropa Barat sampai sekitar abad ke-17 masih berada dalam tingkat perekonomian yang primitif, ... (3) dalam waktu dua ratus tahun perekonomian di sana sudah memasuki tahap perekonomian yang sangat tinggi tingkat pendapatannya ... (4) dengan Amerika Serikat yang sampai akhir abad ke-18 masih serba kacau, ... (5) ... (6) abad ke-19 dengan cepat melaju tahap perekonomian dengan konsumsi secara besar-besaran.2. Para peneliti perkembangan ekonomi merasa berbahagia ... (1) dapat melihat sendiri bentuk perekonomian tahap pertama di negeri itu ... (3) yang digambarkan teori Stufen. Memang masih
26Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program BahasaKeluasan wawasan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman seseorang dalam berdiskusi, salah satunya tampak dari hasil kegiatan membaca. Bagaimana seseorang dapat menyampaikan informasi kepada orang lain apabila ia sendiri tidak pernah memperoleh informasi sebelumnya. Oleh karena itu, kita perlu menggali informasi dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah membaca dan mengambil intisari bacaan.Kegiatan membaca dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dalam situasi apa pun. Hal itu bergantung pada kebutuhan dan waktu yang dimiliki oleh setiap pembaca. Demikian juga dengan jenis bacaan, yang dapat dipilih sesuai dengan selera dan minat pembaca, misalnya, buku biografi, novel, hikayat, dan teks lainnya. Berbagai jenis bacaan dapat Anda temukan dalam surat kabar, majalah, buku, artikel jurnal, atau dari hasil mengakses informasi melalui internet.Berikut ini disajikan sebuah artikel yang dipublikasikan pada media massa. Artikel termasuk karya ilmiah populer. Sebagai seorang pelajar Anda tentu senang membaca koran, bukan? Nah, di dalam koran kita dapat menemukan artikel. Di mana lagi Anda biasanya menemukan artikel?Bacalah dengan cermat artikel di bawah ini!demikianlah perkembangan perekonomian di Indonesia, ... (3) berbagai macam tingkat berdampingan secara simultan. Di pedalaman masih banyak dijumpai perekonomian yang total tertutup, tidak mengenal pertukaran uang, ... (4) kehidupan manusia di situ praktis dapat bertahan hanya dari memungut hasil pemberian alam. Di kota ... (5) di berbagai daerah, perekonomian benar-benar sudah mencapai tahap tinggi, pertukaran dengan kredit, perdagangan internasional, ... (6) suasana gelisah ... (7) resah untuk memburu laba setinggi mungkin.C. Meyampaikan Isi ArtikelTujuan PembelajaranPada subbab ini, Anda akan menyampaikan uraian tentang topik tertentu dari hasil membaca(artikel/buku) secara lisan dengan kalimat efektif.Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat merangkum isi seluruh artikel dengan kalimat efektif dan menyampaikan rangkuman tersebut secara lisan (tanpa melihat teks).Teks Tanpa SeksAku mencintaimu maka aku akan menciummu. Aku mencintaimu maka aku akan menghabiskan malam denganmu. Aku mencintaimu maka seluruh ragaku adalah milikmu.Hampir pasti, setiap roman modern saat ini tak lupa menyisipkan tulisan yang mengisahkan romansa penuh nafsu berupa seks. Seakan semua itu kini menjadi standar buku untuk menumbuhkan suasana romantis pada plot cerita. Kian banyak penulis yang seakan berlomba-lomba menjabarkan betapa “menyenangkan” dan “indahnya” kegiatan seksual tersebut.Ada yang menceritakannya dengan malu-malu, ada pula yang sedemikian vulgar hingga memerhatikan detail. Hubungan badan yang diceritakan semakin mengkhawatirkan, lantaran tidak hanya melibatkan para karakter rekaan yang telah menikah, namun seringkali menyentuh mereka yang bahkan belum lepas masa puber dan single.Tidak salah memang, kenyataannya bagian tersebut kadang ditunggu-tunggu oleh pembaca. Bisa jadi sangat menarik bagi mereka, mengingat kegiatan seksual adalah kebutuhan manusia yang hakiki. Membaca bagian tersebut mungkin saja memenuhi
27Bab 2 KemasyarakatanDoc. Penerbitimaji mengusir rasa penasaran, bahkan mampu menyalurkan hasrat akan seks bagi pembaca.Lalu apakah hal itu lantas menjadi benar? Bila berkiblat pada selera pasar hampir pasti diamini, namun tak begitu dari sisi agama dan budaya. Jangan lupa saat ini kita bicara soal sastra Indonesia. Rakyat Indonesia tak luput para penulis baik secara kenegaraan maupun pribadi, seharusnya memercayai Tuhan itu ada. Bahwa segala sesuatu semestinya mengikuti penggarisan-Nya.Selain itu, secara kultural negeri ini dipengaruhi nilai-nilai ketimuran yang kental. Nilai yang memercayai bahwa hubungan seks adalah suatu yang sakral. Suatu kegiatan yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang telah terikat oleh hukum dan agama. Tidak satu pun dari kedua pedoman itu yang menganggap hubungan badan adalah sesuatu yang layak disampaikan secara vulgar dan massal. Sebagian penulis Indonesia memang latah untuk mengikuti sastra barat hasil bentukan budaya seksualitas yang begitu terbuka di negara mereka.Kemudian, tentu akan banyak yang berdalih bahwa seiring perkembangan zaman, seks bukan hal tabu lagi dan cenderung biasa untuk diungkapkan. Namun, sesuatu yang biasa belum tentu baik. Jika kita masih bisa mengungkapkan keromantisan tanpa seks dalam karya sastra, lalu mengapa kita harus berpedoman pada sesuatu yang biasa itu. Mengapa kita harus ikut-ikutan latah?Sastra lamaAgaknya kita perlu belajar dari sastra lama. Tentu tak ada yang meragukan betapa romantisnya kisah “Siti Nurbaya” karya Marah Rusli dan “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk” oleh Hamka. Tak ada yang meragukan cinta yang ditunjukkan Siti Nurbaya pada Samsul Bahri, meskipun beribu rintangan dan pilihan harus dihadapi. Atau betapa cintanya Zainuddin pada Hayati hingga dirinya rela berkorban cinta demi kebahagiaan gadis yang disukainya itu.Tak ada seks yang dibicarakan. Tak ada kasih penuh nafsu yang diutarakan. Mereka mengisahkan perjalanan cinta yang sejati, yang tak terbantah ruang dan waktu. Mereka pun menghadirkan kisah cinta yang tertib dan santun serta diliputi suasana romantis. Dari kisah-kisah tersebut terbukti bahwa seks tak serta-merta mendukung penciptaan suasana romantis dalam sebuah roman. Seks kadang bukannya membuat pembaca tertarik, malah mengakibatkan mereka risih.Keromantisan sendiri dapat dibangun oleh pemilihan karakter, diksi, alur, dan manajemen konflik yang tepat. Alur yang digunakan hendaknya tidak mudah ditebak. Konflik cinta yang dihadirkan pun tidak klise dan sedapat mungkin mampu menyetir perasaan pembaca. Cukup rumit untuk dijabarkan secara teknis, memang. Namun, akan lebih mudah bila kisah cinta itu lahir dari mesin ketik alamiah penulis yang terkenal dengan sebutan “hati”.Lalu, bila cinta itu memang sakral, bila cinta itu memang fitri, kisahkanlah ia dengan elegan. Sehingga biarpun kisah cinta itu tertindih oleh jutaan roman baru, teks tersebut akan tetap dikenang dan tak tergerus zaman. (Fitri Andayani mahasiswa Fikom Unpad, relawan fiksi Forum Lingkar Pena/FLP Jatinangor)*** (Sumber: Pikiran Rakyat, 5 Juli 2007; 22)
28Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program BahasaLatihan 3Pernahkah Anda diminta guru untuk membuat rangkuman bahan ajar dari buku sumber ke buku catatan? Menulis rangkuman termasuk kegiatan reproduksi tulisan. Kalian membaca buku, kemudian harus menuliskan kembali bahan tersebut menurut hasil penangkapan kalian. Merangkum bukan mengulangi kembali tulisan sebuah bahan. Merangkum berarti memberikan penegasan terhadap penjelasan-penjelasan terdahulu. Dengan demikian, apabila Anda merangkum sebuah tulisan, Anda tidak harus menuliskan per kata atau per kalimat sesuai dengan bahan yang tersedia, melainkan Anda harus menuliskan dalam bahasa Anda sesuai dengan pemahaman Anda terhadap bahan tersebut.Oleh karena itu, cara yang mudah untuk membuat rangkuman sebuah tulisan adalah Anda harus mencatat pokok-pokok ide (gagasan) dari tulisan tersebut. Dalam setiap paragraf akan Anda temukan pokok-pokok gagasan dan harus dicatat sebagai kata kunci. Anda juga harus menghubungkan antara satu gagasan dengan gagasan yang lain. Pada akhirnya, Anda akan menuliskan gagasan tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda bisa membuat sebuah rangkuman dalam satu atau beberapa paragraf sesuai dengan materi dan kebutuhan Anda. Rangkuman yang Anda buat, tanpa harus melihat bahasa yang digunakan dalam buku tersebut, melainkan menuangkan pemahaman tentang buku tersebut dalam bahasa Anda sendiri. Dengan demikian, merangkum bukan mengutip kata-kata dalam buku, tetapi membahasakan kembali sesuai dengan bahasa Anda.Ada yang harus diingat ketika Anda membuat rangkuman, yakni Anda tidak boleh mengubah isi tulisan atau urutan peristiwa dalam tulisan tersebut karena kedua hal tersebut merupakan hak penulisnya. Membuat rangkuman harus sesuai dengan isi tulisan awal dan urutan cerita (peristiwa) semula. Tidak diperkenankan merangkum sebuah tulisan dengan mengubah isi atau urutan pemikiran (peristiwa) tulisan tersebut.1. Catatlah ide pokok artikel berjudul “Teks Tanpa Seks”!2. Sampaikan isi artikel tersebut secara lisan kepada teman-teman Anda dengan menggunakan kalimat yang efektif!3. Bagaimana komentar Anda terhadap isi artikel tersebut? D. Merangkum Isi BahasanTujuan PembelajaranPada subbab ini Ada akan merangkum isi bahasan tentang kemasyarakatan.Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat merangkum isi bahasan dan menyampaikan rangkuman tersebut secara lisan (tanpa melihat teks).
29Bab 2 KemasyarakatanLatihan 4Anda tentu sering membaca beragam teks (wacana). Di antara teks yang Anda baca itu tentu ada yang bernama teks atau paragraf naratif. Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seakan-akan turut terlibat dalam kejadian yang diceritakan itu. Dalam hal ini, pengertian naratif mencakup dua unsur dasar, yaitu unsur perbuatan/tindakan dan unsur rangkaian/kronologis waktu.Pada pembelajaran ini Anda akan belajar menyusun beberapa paragraf naratif faktual tentang riwayat tokoh (ilmuwan, pejuang, dan sebagainya). Biasanya, tokoh tersebut memiliki pengalaman yang banyak dan berguna bagi kita/generasi penerusnya. Dengan demikian, Anda juga akan mendapat banyak pelajaran berharga atau manfaat dari riwayat tokoh tersebut.Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda terhadap ciri-ciri teks naratif, bacalah teks biografi di bawah ini dengan saksama!1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang!2. Carilah teks/wacana yang isinya membahas tentang kemasyarakatan dari koran, majalah, tabloid, dll!3. Buatlah rangkuman isi bahasan tersebut!4. Berilah tanggapan/komentar (pendapat, kritik, atau sanggahan) mengenai isi bahasan teks/wacana tersebut!5. Sampaikanlah rangkuman dan tanggapan yang sudah kelompok Anda buat tersebut kepada kelompok lain!6. Berilah kesempatan kelompok lain untuk bertanya atau memberikan tanggapan mengenai rangkuman isi bahasan dan tanggapan yang kelompok Anda sampaikan!E. Menyusun Paragraf NaratifTujuan PembelajaranPada subbab ini, Anda akan menyusun beberapa paragraf naratif faktual tentang riwayat tokoh (ilmuwan, pejuang, dan sebagainya).Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat menunjukkan karakteristik dan mengidentifikasi struktur paragraf naratif dengan mengurutkan waktu dan peristiwa, dan menyusun beberapa paragraf naratif faktual tentang riwayat tokoh (ilmuwan, pejuang, dan sebagainya), dan menyunting paragraf naratif yang ditulis teman.Biografi Singkat BJ HabibieBacharudin Jusuf Habibie (BJ Habibie) adalah seorang fenomenal. Hampir seluruh rakyat Indonesia mengenalnya sebagai seorang genius yang mengubah teknologi Indonesia, terutama teknologi kedirgantaraan. Anthony J. Lawrence (Kaleidoscope, Vol V, No. 9) menyebutnya sebagai orang yang telah ditakdirkan.BJ Habibie dilahirkan di sebuah kota tenang, Pare-pare, 155 km dari Ujung Pandang, pada 25 Juni 1936, dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo. BJ Habibie merupakan anak keempat, laki-laki tertua dari delapan bersaudara. Ayah BJ Habibie berasal dari Gorontalo yang masih memiliki keterkaitan keturunan darah Bugis dan ibunya berasal dari Yogyakarta. Masa kecil Habibie biasa-biasa saja, tidak istimewa, sebagaimana anak-anak pada umumnya. Hanya, Habibie lebih banyak sendiri untuk belajar, rajin menghafal, dan lebih serius dibandingkan dengan anak-anak lainnya. “Saya orang yang suka menyendiri. Jadi, tidak ambil pusing. Saya tidak merasa lebih pintar, tidak merasa lebih bodoh, tidak merasa iri, dan juga tidak mengganggu. Sweet body, I’m not a problem child.” Kata BJ Habibie.Ketika usia BJ Habibie 13 tahun (kelas 2 SLTP), ayahnya, Alwi Abdul Jalil Habibie meninggal dunia, 10 September 1950 di Makassar. Sepeninggal ayahnya, BJ. Habibie dipindahkan sekolahnya ke Bandung. BJ. Habibie, di Bandung, dititipkan di
30Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasarumah Inspektur Pertanian Jawa Barat, Soejoed, yang merupakan teman baik ayahnya. BJ Habibie pindah sekolah ke SMP 5 Bandung, kemudian masuk ke SMAK Dago. Di SMA inilah kegeniusannya tampak dalam menyelesaikan soal-soal eksak. BJ Habibie merupakan siswa yang sangat menonjol dalam menguasai pelajaran sehingga dikenal baik di sekolahnya. Lulus dari SMA, BJ Habibie masuk ke ITB. Selama di ITB, dia lebih banyak menyenangi aeromodeling pesawat terbang. Namun, di ITB hanya dijalaninya selama 6 bulan karena ibunya memutuskan BJ Habibie untuk kuliah di Jerman.predikat summa cum laude dengan rata-rata angka 10. BJ Habibie kemudian meniti karier bekerja di Jerman. Di samping bekerja sebagai asisten di Institut Konstruksi Ringan, BJ Habibie juga bekerja di Firma Talbot, sebuah perusahaan kereta api Jerman. Setelah itu, BJ Habibie masuk di HFB (Hamburger Flugzeugbau) untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan kestabilan konstruksi bagian belakang pesawat terbang F 28. Dalam waktu 6 bulan, BJ Habibie memecahkan persoalan yang hampir selama 3 tahun tidak terpecahkan oleh perusahaan tersebut. Kemudian, BJ Habibie diserahi pekerjaan dalam bidang konstruksi gantungan mesin di bagian belakang pesawat dan bisa diselesaikan dalam waktu 7 bulan. Tugas-tugas itulah yang menghasilkan berbagai temuan dan rumusan yang asli di bidang termodinamika, konstruksi, aerodinamika, dan keretakan yang dipopulerkan melalui teori Habibie, Faktor Habibie, dan Metode Habibie.BJ Habibie sering dijuluki “Mr. Crack” karena termasuk orang pertama di dunia yang bisa menghitung crack propagation on random sampai ke atom-atomnya. Rumusan BJ Habibie itu dapat ditemui pada sejumlah jilid Advisory Group for Aerospace Research and Development (AGARD), buku pegangan yang berisi prinsip-prinsip ilmu yang dibutuhkan dalam mendesain pesawat terbang standar organisasi pertahanan Atlantik Utara (NATO). Rumusan ini pun diberikan dalam kuliah di Fakultas teknik, termasuk Ilham Akbar menerima materi rumusan ini ketika kuliah di Fakultas Teknik Munchen, Jerman Barat.Puncak karier BJ. Habibie di perusahaan HFB yang berubah nama menjadi MBB (Messerscmitt Bolkow Blohm) adalah Presiden dan Direktur Teknologi MBB (1974). Sebuah jabatan tertinggi yang pernah diduduki orang asing di perusahaan tersebut. Jabatan tersebut dipegangnya hingga BJ Habibie dipanggil pulang ke Indonesia.(Dikutip dengan sedikit perubahan dari A. Makmur Makka. (1986). Habibie dari Pare-pare Lewat Aachen. Jakarta: Gapura Media)Sekolah ke luar negeri merupakan janji ibunya kepada ayahnya ketika meninggal. Ibunya bekerja keras agar anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang tinggi. Karena BJ Habibie dipandang ibunya lebih serius dalam belajar, BJ Habibielah yang disekolahkan ke luar negeri. Untuk dapat membiayai sekolah BJ Habibie di luar negeri, harta peninggalan ayahnya dijual. Di Jerman, BJ Habibie kuliah di Technische Honchschule Aachen, Jurusan Konstruksi Pesawat Terbang. BJ Habibie adalah satu-satunya mahasiswa Indonesia yang tidak mendapatkan beasiswa dari pemerintah. Tugas BJ Habibie hanya dua, jika ujian harus lulus dan mencari uang apabila cuti. BJ Habibie termasuk mahasiswa yang cepat menyelesaikan pendidikannya, hanya dalam waktu empat tahun dia sudah dapat menyelesaikan pendidikan insinyurnya (1960) dengan predikat cum laude (rata-rata 9,5) pada usia 24 tahun. Dengan gelar itu, ia bekerja sebagai assistant research scientist pada Institut Konstruksi Ringan (Technische Honchschule Aachen).Pada tahun 1965, BJ Habibie meraih gelar Dr. Ing dalam bidang konstruksi pesawat terbang dengan
31Bab 2 KemasyarakatanLatihan 5Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan teks biografi di atas!1. Ceritakanlah secara singkat tentang masa kecil BJ. Habibie!2. Sejak kapan BJ Habibie melanjutkan sekolahnya di Bandung dan di sekolah mana?3. Apa yang Anda ketahui tentang prestasi BJ Habibie selama sekolah di Bandung?4. Bagaimana asal mulanya BJ Habibie melanjutkan pendidikan di Jerman dan prestasi apa saja yang dicapainya selama belajar dan setelah menyelesaikan pendidikannya di Jerman?5. Coba ceritakan perjalanan karier BJ Habibie dalam bidang aeronautika selama berada di Jerman!6. Kapan dan bagaimana asal mulanya BJ Habibie kembali ke Indonesia dan turut membangun proyek pembangunan berteknologi tinggi di negerinya sendiri?Latihan 61. Buatlah beberapa buah paragraf naratif faktual tentang riwayat tokoh (ilmuwan, pejuang, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan sebagainya) dengan memerhatikan kronologis waktu dan peristiwa!2. Bekerja samalah dengan teman sebangku atau sekelompok untuk mengoreksi teks tersebut mengenai hal-hal berikut:a. penggunaan bahasa dan struktur kalimat,b. penulisan ejaan,c. diksi atau pilihan kata,d. kelebihan dan kekurangannya dalam segi bentuk paragraf.F. M en g i d en t ifikasi Kata-kata yang Mengalami Proses Morfologis